KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR GERAK DASAR SENAM
Senam
merupakan cabang olahraga yang dicirikan oleh keterampilan gerak yang sangat
unik. Dilihat dari taksonomi gerak umum, senam bisa secara lengkap diwakili
oleh gerak-gerak dasar yang membangun pola gerak yang lengkap, dari mulai pola
gerak lokomotor, nonlokomotor, sekaligus manipulatif. Sedangkan bila ditinjau
dari klasifikasi keterampilannya, senam bisa dimasukkan menjadi ketrampilan
diskrit sekaligus serial (jika sudah berupa rangkaian).
Dari
hakekat karakteristik dan struktur geraknya, senam dianggap kegiatan fisik yang
sangat cocok untuk mengembangkan kualitas motorik dan kualitas fisik anak
secara sekaligus. Ini dilihat dari kandungan pola gerak lokomotor, yang
dianggap mampu meningkatkan aspek kekuatan dinamis, kecepatan, serta sekaligus
daya tahan umum dan khusus, di samping tentu saja membangun kelincahan serta
keseimbangan dinamis. Dihubungkan dengan pola gerak nonlokomotor yang
dikandungnya, senam mampu meningkatkan aspek kekuatan, kelentukan dan
keseimbangan statis. Dan dari banyaknya anak terlibat dalam kegiatan-kegiatan
manipulatif seperti melempar dan menangkap (bola, hoop, tali, gada), anak juga
dibangun kemampuan koordinasi serta potensi pengolahan rangsang pada pusat;
kesadaraannya
kesadaraannya
Bab
ini akan membahas unsur-unsur pembangun gerak dasar senam yang memperkaya
khasanah keterampilan senam serta dasar pengembangannya.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara meninjau karakteristik gerak dasar senam, konsep gerak dan tubuh secara umum, serta prasyarat fisik serta motorik dalam keberhasilan menguasai keterampilan senam.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara meninjau karakteristik gerak dasar senam, konsep gerak dan tubuh secara umum, serta prasyarat fisik serta motorik dalam keberhasilan menguasai keterampilan senam.
1. Karakteristik gerak dasar senam
Seperti
telah diuraikan secara selintas dalam bagian pendahuluan di atas, keterampilan
senam selalu dibangun di atas keterampilan dasar lokomotor, nonlokomotor, dan
manipulatif.
a. Keterampilan lokomotor
Lokomotor
diartikan sebagai gerak berpindah tempat, seperti jalan, lari, lompat,
berderap, beringkat, leaping, skipping, dan sliding. Dalam senam, gerak-gerak
di atas sangat penting digunakan, karena hakikatnya hampir seluruh keterampilan
atau gerakan senam merupakan gerak lokomotor, seperti kip, handspring,
baling-baling, atau flic-flac.
Gerak
lokomotor dalam senam terutama sangat diperlukan untuk menambah momentum
horizontal, seperti berlari pada saat melakukan awalan. Gerak awalan ini
diperlukan karena sebagian daya yang diperoleh dari adanya momentum ini
digunakan untuk menyempurnakan gerak keterampilan senam itu sendiri. Untuk bisa
memperoleh daya yang kuat, pesenam harus mengkontraksikan otot-ototnya untuk
mengerahkan daya internal, yang kemudian digabungkan dengan daya eksernal yang
bisa jadi dihasilkan dari alat yang dipakai, misalnya papan tolak.
Melatih
macam-macam keterampilan lokomotor, karenanya akan sangat berguna dalam
menanamkan dasar pembentukan keterampilan senam. Oleh karena itu diperlukan
perhatian khusus dari pelatih agar macam-macam gerak lokomotor bisa diajarkan,
terutama yang berkaitan dengan keterampilan senam.
b. Keterampilan nonlokomotor
Keterampilan
nonlokomotor adalah gerak yang tidak berpindah tempat, mengandalkan ruas-ruas
persendian tubuh yang membentuk posisi-posisi berbeda yang tetap tinggal di
satu titik. Contoh-contoh gerakan nonlokomotor adalah melenting, meliuk,
membengkok, dsb
Dalam
senam, keterampilan nonlokomotor banyak dipakai dalam gerak-gerak kalestenik,
terutama yang berkaitan dengan pengembangan kelentukan. Demikian juga dengan
sikap-sikap bertumpu dan keseimbangan statis, yang tidak perlu berpindah
tempat. Justru dalam senam lah gerak-gerak nonlokomotor lebih banyak mendapat
penekanan, karena berhubungan dengan penguasaan ketrampilan.
Untuk
mengambil manfaat yang optimal dari gerak-gerak nonlokomotor ini, proses
pelatihan senam perlu ditekankan pada upaya mengembangkan kekuatan, kelentukan
dan keseimbangan. Banyak variasi yang bisa dilakukan, baik dilakukan secara
perorangan maupun berpasangan.
c. Keterampilan manipulatif
Keterampilan
manipulatif sering diartikan sebagai kemampuan untuk memanipulasi objek
tertentu dengan anggota tubuh: tangan, kaki, atau kepala. Keterampilan yang termasuk
ke dalamnya di antaranya adalah menangkap, melempar, memukul, menendang,
mendribling, dsb. Dalam senam artistik, keterampilan ini jarang ditemui,
kecuali bahwa beberapa alat perlu dipegang dengan tangan dan pesenam
―bermain-main di atasnya. Tetapi dalam senam ritmik, keterampilan manipulatif
seolah menjadi ciri utamanya. Semua alat senam ritmik – bola, tali, pita, gada,
dan simpai –keterampilannya didasarkan pada kemampuan memanipulasi semua alat
itu; apakah dilemparkan kemudian ditangkap lagi, diputar, diayun, dipuntir,
digelindingkan, dan banyak lagi, baik oleh tangan, oleh badan, bahkan oleh kaki
sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar