oleh : steven
Manfaat Interaksi Belajar Mengajar
BELAJAR
Menurut Slameto (1995:2) belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Selanjutnya Winkel (1996:53) belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Perubahan itu bersifat secara relatif konstant.” Kemudian Hamalik (1993:28)mendefinisikan belajar adalah “suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.”
Pada dasarnya
belajar merupakan suatu proses yang aktif memerlukan dorongan dan bimbingan
kearah tercapainya tujuan yang dikehendaki. Nasution
(1995:35) mengatakan bahwa : “Belajar membawa perubahan pada individu yang belajar,perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, mengenai segala aspek
organisme atau pribadi seseorang”. Dari berbagai pengertian yang telah dikemukakan para ahli di atas tentang belajar, semua menekankan pada perubahan
tingkah laku manusia. Seseorang mempelajari sesuatu dan aktif dalam kegiatan itu tingkah lakunya tidak berubah, orang tersebut belum dapat dikatakan
belajar.
;
MENGAJAR
Sedangkan mengajar adalah : “suatu kegiatan agar proses belajar seseorang atau sekelompok orang dapat terjadi, untuk keperluan tersebut seorang guru seharausnya membuat
suatu sistim lingkungan sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien (Sunaryo, 1989 : 10). Dengan demikian, istilah
mengajar dalam pengertian ini adalah menciptakan situasi dan kondisi yang mampu merangsang siswa untuk belajar.
Suatu proses belajar mengajar dapat berjalan efektif, bila seluruh komponen yang berpengaruh dalam proses belajar yaitu siswa, guru, kurikulum, metode, sarana prasarana,
serta lingkungan saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan. Belajar yang efektif akan melahirkan kecakapan- kecakapan ketrampilan yang fundamental.
Landasan utama dalam mencapai keberhasilan belajar adalah kesiapan mental, karena tanpa kesiapan mental ini para siswa pada umumnya tidak dapat bertahan
dalam kesulitan yang dialami selama belajar. Kesiapan mental tersebut merupakan keterikatan terhadap tujuan belajar, minat terhadap pelajaran dan kepercayaan pada diri sendiri.
Belajar dikatakan sukses apabila dari peserta didik dapat diharapkan didalam kegiatan belajarnya suatu hasil yang tinggi, yang berupa nilai-nilai dan tingkah laku yang bagus dan memuaskan. Seseorang yang ingin berhasil dalam belajar maka ia harus mengetahui tentang prinsip belajar sebagaimana dikemukakan oleh Anomymous (1984 : 319) yang meliputi :
a. Bahwa dalam
belajar dibutuhkan dorongan atau motivasi.
b. Harus dapat memusatkan perhatian
c. Untuk lebih menghasilkan penyerapan ilmu,
sebaiknya materi yang telah diajarkan
harus selalu diulang-ulang.
d. Harus
diyakini bahwa semua yang dipelajari akan berguna kelak.
e. Dalam belajar
perlu adanya istirahat
f. Hasil
belajar dari suatu pelajaran dapat digunakan untuk mempelajari pelajaran
lainnya.
g. Hasil
belajar yang telah diperoleh dicoba untuk diutarakan kembali.
h. Hal-hal yang menghambat pelajaran misalnya :
rasa takut, benci, malu, marah dan kesal harus dihindari.
Demikian juga halnya dengan pendapat Sardiman (1986 : 230) tentang belajar yaitu : Belajar berarti usaha merubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak karena berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut perubahan segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu usaha yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan dan skill yang dicapai oleh siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah.
INTERTAKSI (Interaction)
Hubungan belajar
mengajar merupakan hubungan yang dinamik yang merupakan proses interaktif yang melibatkan partisipasi aktif dari perawat dankliennya. Perawat belajar dari klien, begitu pun dengan klien yang belajar dari perawat. Mereka mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar, mengklarifikasi dan merevisi tujuan-tujuan spesifik dalam belajar atau menentukan
kebutuhan-kebutuhan baru dalam proses belajar tersebut. Proses interaktif ini merupakan nonlinear model yang berbeda dari simplistic model yang mempresentasikan konten pelajaran, proses belajar dan melakukan evaluasi proses belajar.
Jadi Interaksi belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bersifat interaktif dari berbagai komponen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan pembelajaran. Jadi proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar.
Interaksi
belajar mengajar memiliki tujuan : yakni untuk membantu anak dalam suatu
perkembangan tertentu.
Dengan menempatkan siswa sebagai pusat perhatian. Interaksi belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Materi didesain sehingga dapat mencapai tujuan dan dipersiapkan sebelum berlangsungnya interaksi belajar mengajar, Ditandai dengan adanya aktivitas siswa. Siswa sebagai pusat pembelajaran, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar mengajar. Dalam interaksi belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing.
Dengan menempatkan siswa sebagai pusat perhatian. Interaksi belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Materi didesain sehingga dapat mencapai tujuan dan dipersiapkan sebelum berlangsungnya interaksi belajar mengajar, Ditandai dengan adanya aktivitas siswa. Siswa sebagai pusat pembelajaran, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar mengajar. Dalam interaksi belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing.
Guru memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi dan sebagai mediator dan proses belajar mengajar. Dalam interaksi belajar mengajar membutuhkan disiplin. Langkah-langkah yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan, ada batas waktu, Setiap
tujuan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu harus dicapai. Unsur penilaian.Untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai melalui interaksi belajar
mengajar .
Nah, menurut kalian apa yang seharusnya kita lakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar